Woensdag 19 Junie 2013

Survival

survival

Survival

From Wikipedia, the free encyclopedia
Jump to: navigation, search
Survival is the struggle to remain living.
Survival may also refer to:

Companies and organizations

Literature

Music

Bands
  • Survival (band), project of Dutch multi-instrumentalist and composer Jack Langevelt
Festivals
Albums
Songs

latihan keterampilan baris berbaris

LKBB

Aba-Aba LKBB terbaru


1.     ABA – ABA LOMBA
TINGKAT SD DAN SMP
TINGKAT SD DAN SMP
Gerakan di tempat
·       Sikap Sempurna
·        Istirahat di tempat
·        Hormat
·        Berhitung
·        ½ lengan lencang kanan/kiri
·        Lencang kanan/kiri
·        Hadap kanan
·        Hadap kiri
·        Balik Kanan
·        Jalan di tempat
·        Bubar
Gerakan berpindah
·        4 langkah depan
·        4 langkah belakang
·        4 langkah kanan/kiri
Gerakan berjalan
·        Langkah biasa
·        Langkah tegap
·        Lari maju
Gerakan berjalan ke berjalan
·        Tiap-tiap banjar 2x belok kanan
·        Hormat kanan
·        Langkah perlahan
·        Buka barisan/tutup barisan
·        Haluan kanan/kiri
Gerakan berjalan ke berhenti
·        Hadap kanan/kiri henti.
Gerakan Variasi dan Formasi

(Gerakan telah di uji coba sebelum nya)

Pioneering (Scouting)

Pioneering (Scouting)

From Wikipedia, the free encyclopedia
Jump to: navigation, search
A decorative camp gateway
In the Scout Movement, pioneering is the art of using ropes and wooden spars joined by lashings and knots to create a structure. Pioneering can be used for constructing small items such as camp gadgets up to larger structures such as bridges and towers. These may be recreational, decorative, or functional.[1][2]
Pioneering is used to teach practical skills, teamwork and problem solving. It is widely used in Scouting and Girl Guiding. Many Scout and Guide groups train their members in pioneering skills and construct projects, both small and large. In camp, Scouts may construct functional items like tables, camp dressers and gadgets, as well as decorative camp gateways. Pioneering is a common merit badge in many countries, and was required for the Eagle Scout rank in the 1920s and 1930s.
The name comes from the 18th and 19th century military engineers who went ahead of an army to "pioneer" a route, which could involve building bridges and towers with rope and timber (for example the Royal Pioneer Corps).
Pioneering skills include Knot tying (tying ropes together), lashing (tying spars together with rope), whipping (binding the end of a rope with thin twine), splicing (joining or binding the end of a rope using its own fibres), and skills related to the use, care and storage of ropes, spars and related pioneering equipment.

Contents

Basic knots

A monkey bridge under construction
There are a number of basic knots used in pioneering:[3]
There are also a number of specialized pioneering knots that are used to add safety and functionality to pioneering projects:[4]

Basic lashings

  • Square lashing, used to join two poles mostly at right angles
  • Diagonal lashing, used when securing two spars when they need to be sprung together as in the 'X' of an H-frame trestle
  • Round lashing, used to join two poles in a straight line
  • Sheer lashing, used to join two poles in a scissors shape

Pioneering structures

Basic Pioneering structures: (L to R) The A-frame, Trestle and Tripod
These basic structures are the building blocks for a number of pioneering projects:
  • A-Frame - The basis of many tower structures. The horizontal member of the A-frame also makes a convenient springing point for a deck such as a table-top.
  • Trestle - Used as a modular element for building bridges and towers. Also used as a 'chariot' for inter-Patrol chariot races. Often referred to as X-Trestle or H-Trestle
  • Tripod - As end supports for swingbridges, dining tables, etc. and as the basis for the hourglass tower. A tripod is not considered secure unless its legs are staked or otherwise attached to the ground.

Pioneering projects

A ferris wheel constructed by Swedish Scouts
A Boy Scout foil cooks his patrol's lunch on a Double Tripod Chippewa Kitchen.
  • Camp gateways
  • Chippewa Kitchens
  • Bridges
  • Dressers
  • Tables
  • Camp gadgets
  • Chairs
  • Benches
  • Flagpoles
  • Towers
  • Rafts
  • Aerial runways
  • Swinging Ships
  • Merry-Go-Rounds
  • Ferris Wheel
  • Catapults
  • Ballistas
  • Trebuchets
  • Swing Sets
  • See Saws

sandi morse

sandi morse

Awal penggunaan

Kode morse pertama kali digunakan secara luas setelah teknologi radio dan telegrafi berkembang pesat di akhir abad ke-19. Pada awal-awal penggunaannya kode morse dipakai untuk pengiriman pesan antara dua tempat yang terpisah jauh dengan menggunakan teknologi radio CW (constant wave) atau gelombang tetap sebelum ditemukannya komunikasi radio dengan suara. Hal ini dikarenakan radio pada masa awalnya masih pada penggunaan gelombang rendah, yang tidak mampu mengirimkan gelombang suara, namun dapat mengirimkan bunyi sederhana seperti bunyi panjang-pendek dari kode morse.
Kode morse tidak lagi dipergunakan sebagai modul komunikasi resmi Angkatan Laut internasional pada tahun 1997 dan diganti dengan sistem GMDSS yang menggunakan satelit, bukannya gelombang radio, namun sampai saat ini kode morse masih aktif digunakan dalam komunikasi jarak jauh antar kapal laut atau menara darat internasional.

Penggunaan sipil


Tombol transmisi morse tipe satu tombol. Model ini umum digunakan sejak Perang Dunia ke-2. Kini model varian dua tombol (masing-masing untuk titik dan garis) lebih umum digunakan dalam pengiriman kode morse.
Pada masa awal perkembangannya hingga pertengahan abad ke-20, kode morse yang dikirim melalui telegraf adalah media komunikasi yang jangkauannya terluas dan tercepat, dan menjadi sarana utama pengiriman berita di kantor-kantor pos di seluruh dunia hingga saat telepon menjadi populer di masyarakat. Namun hingga saat ini, radio amatir (radio non pemerintah, komersial maupun militer), termasuk ORARI Indonesia masih aktif menggunakan kode morse baik untuk berkomunikasi maupun berpartisipasi dalam kontes[2].
Kode morse juga masih dicantumkan dalam pedoman radiotelepon Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), walaupun hanya digunakan dalam keadaan tertentu saja. Pelayaran sipil juga masih menggunakan kode morse untuk komunikasi jarak jauh.
Sinyal yang paling umum disepakati dan digunakan dalam Kode Morse adalah sinyal "SOS" (... --- ...), yaitu kode yang digunakan sebagai tanda adanya bahaya yang telah disepakati oleh berbagai perjanjian maritim internasional, dan di beberapa negara dan wilayah menggunakan tanda ini di luar situasi gawat darurat dapat berakibat kepada ancaman hukuman. Kapal yang berada dalam bahaya dapat mengirimkan tanda ini sebagai sinyal darurat, baik dalam bentuk sinyal radio, lampu tanda, peluit atau bendera.

Metode dan cara penggunaan

Durasi pengiriman kode morse diukur dalam satuan Kata Per Menit (word per minute; disingkat WPM), dan berkisar di antara 8-50 WPM di dalam penggunaannya secara umum melalui jaringan radio atau media lain.

Kode morse dalam kepramukaan

Kode morse juga digunakan dan dipelajari di dunia kepramukaan atau kepanduan. Dalam dunia kepramukaan kode morse disampaikan menggunakan senter atau peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis.
Untuk menghafalkan kode ini digunakan metode yang mengelompokkan huruf-huruf berdasarkan bagaimana huruf ini diwakili oleh kode morsenya. Pengelompokan tersebut antara lain Alphabet dengan kode morse yang berkebalikan antara titik dan garis, misalnya huruf K yang diwakili oleh -.- berkebalikan dengan huruf R yang diwakili oleh .-. dan alfabet dengan kode morse berlawanan. Misalnya, huruf A yang diwakili oleh .- dan huruf N yang diwakili oleh -..
Kemampuan menerima dan mengirimkan kode morse merupakan salah satu dari kecakapan yang dapat menerima Tanda Kecakapan Khusus. Kode morse juga digunakan sebagai kunci dalam memecahkan Sandi Rumput.

Alfabet dalam kode morse

  • A • –
  • B – • • •
  • C – • – •
  • D – • •
  • E •
  • F • • – •
  • G – – •
  • H • • • •
  • I • •
  • J • – – –
  • K – • –
  • L • – • •
  • M – –
  • N – •
  • O – – –
  • P • – – •
  • Q – – • –
  • R • – •
  • S • • •
  • T –
  • U • • –
  • V • • • –
  • W • – –
  • X – • • –
  • Y – • – –
  • Z – – • •
Tanda Baca :
  • . • – • – • –
  • , – – • • – –
  • : – – – • • •
  • - – • • • • –
  • / – • • – •
Angka :
  • 1 • – – – –
  • 2 • • – – –
  • 3 • • • – –
  • 4 • • • • –
  • 5 • • • • •
  • 6 – • • • •
  • 7 – – • • •
  • 8 – – – • •
  • 9 – – – – •
  • 0 – – – – –

Metode memorisasi

Beberapa metode umum digunakan untuk memudahkan penghafalan kode ini, baik visual, auditori dan metode lain yang masih terus berkembang.

Metode Koch

Metode Koch adalah metode pembelajaran pengiriman kode morse dengan sistem gradual. Latihan dengan metode Koch dimulai dengan menggunakan dua huruf yang diulang terus menerus[3] (umumnya E dan T untuk alasan pembiasaan dengan interval). Setelah seseorang menguasai dua huruf ini dan dapat membaca maupun mengirimkannya dengan cepat, maka satu huruf ditambahkan, dan seterusnya hingga seseorang yang mempelajari kode morse dapat menguasai pembacaan maupun pengiriman kode melalui pembiasaan.

Metode substitusi

Metode ini umum digunakan di kepramukaan Indonesia, yaitu dengan membuat padanan kata yang berawal dari alfabet latin, dan setiap O mewakili garis ( - ), dan setiap huruf vokal lain mewakili titik (.)
A : Ano . -
B : Bonaparte - . . .
C : Coba - coba - . – .
D : Dominan - . .
E : Egg .
F : Father Joe . . – .
G : Golongan - – .
H : Himalaya . . . .
I : Islam . .
J : Jago loro . – - -
K : Komando - . -
L : Lemonade . – . .
M : Motor - -
N : Notes - .
O : Omoto - – -
P : Pertolongan . – - .
Q : Qomokaro - – . -
R : Rasove . – .
S : Sahara . . .
T : Ton -
U : U'nesco . . -
V : Versikaro . . . -
W : Winoto . – -
X : Xosendero - . . -
Y : Yosimoto - . – -
Z : Zoroaster - –



Pengelompokan

Metode yang mengelompokkan huruf-huruf berdasarkan bagaimana huruf ini diwakili oleh kode morsenya. Pengelompokan tersebut antara lain Alphabet dengan kode morse yang berkebalikan antara titik dan garis, misalnya huruf K yang diwakili oleh -.- berkebalikan dengan huruf R yang diwakili oleh .-. dan alfabet dengan kode morse berlawanan. Misalnya, huruf A yang diwakili oleh .- dan huruf N yang diwakili oleh -..
Alfabet dengan kode morse yang berkebalikan
Alfabet Morse Alfabet Morse
E . T -
I .. M --
S ... O ---
H .... KH ----
Alfabet Morse Alfabet Morse
K -.- R .-.
X -..- P .--.
Alphabet dengan kode morse yang berlawanan
Alfabet Morse Alfabet Morse
A .- N -.
U ..- D -..
V ...- B -...
Alfabet Morse Alfabet Morse
W .-- G --.
F ..-. L .-..
Y -.-- Q --.-
Tidak memiliki pasangan
Alfabet Morse
C -.-.
J .---
Z --..
Penghafalan dilakukan secara kelompok huruf EISH TMOKH, AUV NDB, WFY GLQ CJZ
E   = .         T   = _           R   = ._.      F   = .._.
I   = ..        M   = _ _         K   = _._      L   = ._..
S   = ...       O   = _ _ _       W   = ._ _     Q   = _ _._
H   = ....      KH  = _ _ _ _     G   = _ _.     Y   = _._ _ 
A   = ._        N   = _.          C   = _._.      X   = _.._
U   = .._       D   = _..         J   = ._ _ _    P   =._ _.
V   = ..._      B   = _...        Z   = _ _ ..

Donderdag 09 Mei 2013

biografi baden powel

biografi baden powell
Baden Powell lahir di London , Inggris pada tanggal 22 Februari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth Baden Powell. Nama Baden Powell diambil dari nama ayahnya Domine HG Baden Powell, seorang Profesor geometri di Universitas Oxford. Ayahnya meninggal paad saat Stephenson masih berusia 3 tahun. Ibunya adalah putri seorang Admiral Kerajaan Inggris bernama WT Smyth. Jadi Boden Powell merupakan keturunan seorang ilmuwan dan keturunan petualang di pihak lain.

Tahun 1870, Baden Powell memasuki Charterhouse School di London dengan beasiswa. Ia bukan seorang siswa yang luar biasa , tetapi ia adalah seorang yang giat. Ketangkasannya dalam bidang olahraga terutama sebagai penjaga gawang kesebelasan sekolah dan bakatnya dalam bidang seni seperti drama dan musik menjadikannya pusat perhatian. Baden Powell jugai pandai menggambar, bakat ini kemudian memudahkannya menghiasi karangan-karangannya sendiri.

Baden Powell menamatkan pendidikan di Charterhouse School pada usia sembilan belas tahun. Beberapa waktu setelah sekolahnya selesai, Baden Powell berangkat ke India sebagai pembantu Letnan dalam resimennya yang terkenal pada perang Krim - Charge of the Light Brigade. Selain prestasinya dalam ketentaraan - menjadi kapten pada usia 26 tahun - ia dikenal sebagai pemburu babi hutan di India dan memeperoleh piala “pigstiking” . Olahraga ini sangat dihargai di India karena babi hutan dianggap satu-satunya binatang yang berani minum bersama harimau.

Pada tahun 1887, Baden Powell berangkat ke Afrika , untuk ikut serta berperang melawan suku Zulu , kemudian Suku Anshati dan Suku Matabele. Karena keberanian dan kepandaiannya penduduk Afrika menjulukinya dengan “impeesa” - srigala yang tidak pernah tidur. Karena kecakapannya itu, tahun 1899 pangkatnya telah dinaikkan menjadi kolonel.
Pada waktu itu hubungan Inggris dengan Transval (Afrika Selatan) telah memuncak pada titik perpecahan. Baden Powell membentuk dua bataliyon pemburu berkuda dan berangkat ke Mafeking. Siapa yang menduduki Mafeking, berkuasa di Afrika Selatan”. Demikian dikatakan penduduk asli Afrika . Perang pecah pada tanggal 13 Oktober 1899. Selama 217 hari Baden Powell berhasil menguasai dan mempertahankan Mafeking dari kepungan Bangsa Boer yanng jumlahnya jauh lebih besar. Baden Powell dapat mem[ertahankan kota tersebut sampai akhirnya datang bantuan pada tanggal 18 Mei 1900. Boden Powell kemudian berpangkat Mayor Jenderal dan menjadi pahlawan bangsanya.

Tahun 1901 Baden Powell kembali ke Inggris . Ia kemudian menulis buku yang diperuntukan bagi prajurit muda “Aids to Scouting”. Buku tersebut sangat terkenal dan digemari bukan saja oleh para prajurit melainkan juga oleh masyarakat Inggris khususnya para remaja. Dalam satu bulan saja terjual 60.000 buku , karena masyarakat muda dan tua menggemari buku ini . Surat-suratpun berdatangan terutama dair anak-anak yang menginginkan sesuatu yang lebih kongkrit dari cerita dalam buku. Baden Powell menyadari suatu panggilan untuk membantu anak-anak negaranya.

Atas desakan tersebut berkumpulah 21 orang pemuda dari berbagai lapisan masyarakat yang bergabung dalam Boys Brigade di bawah pimpinan Wiliam Smyth mengikuti perkemahan pada tanggal 25 Juli 1907 di Brownsea Island selama delapan hari. Dalam perkemahan itu dipraktekan cara-cara memasak , berenang , menyelidik, merintis, permainan, mengembara serta api unggun dan lain-lain. Perkemahan tesebut terselenggara dengan baik dan kemudian dijadikan sebagai perkemahan Pramuka pertama.

Sesudah perkemahan tersebut , dua minggu sekali diterbitkan buletin “A Handbook for instruction in Good Citinzenship Trough Woodcraft”. Isi buletin ini diambil dari buku Aids to Scouting dan pengalaman saat berkemah di Brownsea Island. Setelah enam kali terbit buletin ini kemudian dibukukan menjadi buku “Scouting for Boys”. Beberapa saat setelah buku ini diterbitkan dan dijual di toko-toko buku maupun tempat penjualan surat kabar , maka terbentuklah regu-regu dan pasukan dari berbagai lapisan masyarakat. Dengan terbitnya buku ini kemudian menyebar ke seluruh Inggris, Eropa kemudian benua-benua yang lain.

Setahun kemudian Baden Powell menyelenggarakan perkemahan kepramukaan yang kedua di tempat yang sama dengan jumlah Pramuka sebanyak 1.500 anak. Dua tahun kemudian menjadi 109.000 anak dan diikuti oleh negara-negara Eropa yang akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Akhirnya Baden Powell memutuskan untuk mengundurkan diri dari ketentaraan pada tahun 1910 dengan pangkat Letnan Jendral dan mengabdikan dirinya untuk menumbuhkembangkan kepramukaan.
Pada tahun 1912 , Baden Powell mengadakan perjalanan keliling dunia untuk meninjau perkembangan kepramukaan di berbagai negara. Pada tahun inilah permulaan kepramukaan dinyatakan sebagai persaudaraan sedunia . Tahun1920 di London berkumpul Pramuka dari seluruh dunia untuk mengadakan Jambore pertama di dunia . pada malam terakhir yaitu pada tanggal 6 Agustus 1920 , Baden Powell diangkat sebagai Chief Scout of the world .Bapak Pramuka sedunia. Pada tahun 1929, Baden Powell dianugerahi Raja George V dengan julukan bangsawan Lord Baden Powell of Gilwell.

Di usianya ke delapanpuluh tahun ia kembali ke Afrika yang dicintainya. Walaupun Baden Powell tidak menyetujui penjajahan yang dilakukan oleh negaranya , ia telah menunjukan kesetiaan terhadap negara dan rajanya . Baden Powell meninggal di Kenya di suatu tempat yang tertera pada tanggal 8 Januari 1941 , sebulan sebelum ulang tahunnya yang keelapan puluh empat.